PROFIL NAGARI
- Sejarah Nagari
Awalnya Nagari Tapan berdiri dirintis oleh Payung Mahkudum Sakti dari Sumanik Pagaruyung beberapa tahun yang lalu. Setelah dirintis oleh Mahkudum Sakti datang lagi seorang mamak / nenek yang bergelar Samuno Darajo, juga dari Pagaruyung sesudah itu berdirilah Pondok / Pemondokan. Beberapa tahun kemudian berdirilah Koto dan setelah itu berdiri lagi yang dinamakan Dusun.
Sesuai dengan pegang pakai adat Tapan sekarang bahwasanya nenek / payung dari Makkudum Sakti, Pendam / kuburannya menjadi sejarah untuk masyarakat Tapan sehingga 2 X 1 Tahun masyarakat selalu berkunjung kepemakaman beliau, inilah tradisi adat masyarakat Tapan. Dalam kunjungan tersebut disamping membersihkan areal pemakaman, sekaligus membuka sejarah atau pencetus Dusun Tapan dan menaikan didalam suku yang ada dalam Nagari atau Dusun. Ada empat Suku di masyarakat Tapan yakni Suku Melayu Gedang, Suku Melayu Kecil, Suku Caniago dan Sikumbang. Diantara suku – suku yang dinaikan atau yang diutuskan oleh kaumnya untuk menjadi Penghulu, orang yang terpilih itu diNobatkan 0leh warisan dari Mahkudum sakti itulah berdirinya Nagari Tapan. Dengan adanya pertemuan nenek terdahulu maka berdirilah penghulu suku penghulu suku di Tapan tahun 1824, pada waktu itu juga berdiri adat istiadat oleh nenek terdahulu. Pada tahun yang sama mufakat orang tersebut diatas bahwasanya orang tua adat Mahkudum Sakti ditunjuk menjadi orang tua adat Nagari Tapan.
Sesuai dengan kenyataan pegang pakai adat yang ada dinagari, barang siapa yang menjadi penghulu maka orang itu dinobatkan atau dilantik oleh orang tua adat Nagari Tapan, Dan diberi gelar Mahkudum Sakti. Setelah berdiri adat, suku maka mufakatlah orang tersebut untuk pemimpin Nagari yang berdiri tahun 1824, empat suku itulah yang Dipimpin oleh 1 Wali Nagari di Tapan.
Adapun cara pemilihan Wali Nagari pada waktu itu sistimnya ditunjuk oleh perwakilan 4 suku tersebut. Beberapa tahun kemudian sebelum Kemerdekaan tahun 1945 masih dipimpin oleh 1 Wali Nagari. Setelah Kemerdekaan 1945 Wali Nagari dipilih secara demokrasi / masyawarah. Pada tahun 1983 dengan adanya perkembangan penduduk maka dirubah oleh pemerintah pusat , Wali Nagari dirobah menjadi 17 Kepala Desa / Wali Desa. Pada tahun 1990, dirubah lagi menjadi 13 Kepala Desa, selanjutnya kembali lagi 1 Wali Nagari Tapan. Kemudian, Tahun berikutnya ada perubahan lagi dari 1 Wali Nagari tersebut, 13 Desa menjadi 17 Kampung, dari 17 Kampung ini dipimpin oleh 1 Wali Nagari Tapan kembali.
Pada tahun 2009 tepatnya bulan Oktober, maka terjadilah pemekaran menjadi 8 Nagari Pada waktu itu sebagai Wali Nagari dipegang oleh Staf Kecamatan sebagai PJS. Tepatnya Tanggal 12 Desember 2010 maka dilantiklah 8 Wali Nagari yang defenitif oleh Bupati Pesisir Selatan. Kemudian Pada Tahun 2012 Terjadi Pemekaran nagari Menjadi 20 Nagari dan untuk Nagari Kubu Tapan yang lama telah Menjadi Dua Nagari. Nagari Kubu Tapan, awalnya berada di daerah pinggiran sungai air dang atau disebut dengan pondok lamo, pada zaman dahulu hanya beberapa keluarga yang berada di pondok lamo, transportasi di masa itu belum ada, masyarakatnya hanya berjalan kaki. Seiring waktu, dengan bertambahnya jumlah penduduk maka masyarakatnya banyak pindah ke daerah bukit ( Talang ) sehingga di sebut Desa Talang Kubu, yang dipimpin oleh kepala Desa. Setelah pemekaran, Desa Talang Kubu menjadi Nagari Kubu Tapan yang dipimpin oleh Wali Nagari.
- PETA DAN KONDISI NAGARI
Nagari Kubu Tapan adalah merupakan salah satu dari 10 Nagari yang ada di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Ibukota Nagari terletak di Pondok Lamo, Jarak dari kecamatan 13 KM, dari Kabupaten 135 KM, dari Propinsi 213 KM, dari ibukota Negara 1.542 KM. Bentangan geografis Nagari Kubu Tapan dapat dilihat dari gambar berikut.
PETA DAN KONDISI NAGARI KUBU TAPAN
- Demografi
Nagari Kubu Tapan merupakan Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan Kabupaten Pesisir Selatan dengan luas wilayah lebih kurang 3.197,8 Ha. Jumlah penduduk Nagari Kubu Tapan yang berjumlah 1.586 terdiri dari laki-laki 816 orang dan perempuan 770 orang.
Penduduk Nagari Kubu Tapan menurut umur
KELOMPOK UMUR |
JUMLAH PENDUDUK |
0 - 5 Tahun |
139 Orang |
6 - 12 Tahun |
208 Orang |
13 - 16 Tahun |
128 Orang |
17 – 25 Tahun |
276 Orang |
26 - 54 Tahun |
621 Orang |
55 Tahun Keatas |
214 Orang |
JUMLAH |
1.586 Orang |
Sumber Data Profil Nagari Tahun 2019
Merujuk kepada Profil Nagari Kubu Tapan, 1,07 % warga merupakan tamatan Perguruan Tinggi. 0,63 % merupakan Tamatan akademi. 17,65 % merupakan tamatan SLTA Sederajat. 26,48 % merupakan tamatan SLTP/Sederajat. 31,72 % merupakan tamatan SD/Sederajat. 12,36 % merupakan belum tamat SD/Tidak Tamat SD. Sisanya 10,09 % merupakan Tidak Sekolah.
Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan.
TINGKAT PENDIDIKAN |
JUMLAH |
Tamat PT |
17 Orang |
Tamat Akademi |
10 Orang |
Tamat SLTA |
280 Orang |
Tamat SLTP |
420 Orang |
Tamat SD |
513 Orang |
Belum Tamat SD/Tidak Tamat SD |
196 Orang |
Tidak Sekolah |
160 Orang |
JUMLAH |
1.586 Orang |
Sumber Data Profil Nagari Tahun 2019
Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan
JENIS PEKERJAAN |
JUMLAH |
Buruh tani |
115 Orang |
Buruh bangunan |
50 Orang |
Petani |
500 Orang |
Peternak |
10 Orang |
Pedagang |
40 Orang |
Tukang kayu |
4 Orang |
Tukang batu |
6 Orang |
Penjahit |
2 Orang |
Pengrajin |
3 Orang |
Perangkat desa/nagari |
12 Orang |
Industri kecil |
9 Orang |
Pengangkutan |
3 Orang |
Pegawai negeri sipil |
8 Orang |
TNI/POLRI/ |
- Orang |
Pensiunan |
3 Orang |
Lain-lain |
713 Orang |
JUMLAH |
1.586 Orang |
Sumber Data Profil Nagari Tahun 2019
- Keadaan fisik/Geografis Nagari
Batas Wilayah Nagari Kubu Tapan
- Sebelah Utara : Nagari Kampung Tengah Tapan
- Sebelah Selatan : Hutan TNKS
- Sebelah Barat : Nagari Dusun Baru Tapan
- Sebelah Timur : Nagari Simpang Gunung Tapan
- Luas wilayah Nagari Kubu Tapan
- Luas wilayah : 197,8 Ha
- Luas Tanah sawah : 135 Ha
- Luas Tanah Kering : 186,8 Ha
- Luas Tanah Basah : 830 Ha
- Luas Tanah Perkebunan : 025 Ha
- Luas Tanah Fasilitas Umum : 21 Ha
- Keadaan Topografi Nagari
Secara umum keadaan topografi Nagari Kubu Tapan adalah merupakan dataran rendah dan perbukitan.
- Iklim
Iklim di Nagari Kubu Tapan sebagaimana Nagari lain diwilayah Indonesia mempunyai 2 (dua) musim yaitu musim kemarau dan musim hujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam di Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan.
- Wilayah Administrasi Pemerintahan Nagari
Wilayah Administrasi Pemerintahan Nagari meliputi 2 (dua) Kampung di Kenagarian Kubu Tapan yaitu Kampung Pondok Lamo dan Kampung Bukit Lengkuas
- Keadaan Sosial
Kondisi sosial mencakup adat istiadat, budaya dan agama serta kesehatan, pendidikan dan seni olah raga. Adat istiadat dan budaya masyarakat Nagari Kubu Tapan bersifat musyawarah dan mufakat serta kegotong royongan. Sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini; Aspek sosial budaya mencakup Pendidikan, Kesejahteraan Sosial, Kesehatan, Agama, Pemuda dan Olahraga.
- Aspek Pendidikan
Aspek pendidikan mencakup jumlah prasarana pendidikan, rasio guru dan murid, angka partisipasi sekolah, penurunan jumlah penduduk yang buta huruf dan angka kelulusan pada semua level sekolah. Sebagai terlihat pada tabel sebagai berikut:
Penduduk Menurut Indikator Pendidikan
INDIKATOR PENDIDIKAN |
JUMLAH |
Angka Partisipasi kasar/ murni SD/MI |
|
Angka Partisipasi Kasar/ Murni SLTP/ MTs |
|
Angka Partisipasi kasar/ murni SLTA |
|
Rasio guru/ murid TK/PAUD |
|
Rasio guru/ murid SD |
|
Rasio guru/ murid SLTP |
|
Rasio guru/ murid SLTA |
|
Jumlah TK/PAUD |
1 |
Jumlah SD |
1 |
Jumlah SLTP |
0 |
Jumlah SLTA |
0 |
Angka melek buta huruf |
|
JUMLAH |
|
Sumber Data Profil Desa Tahun 2019
- Aspek Kesejahteraan Sosial
Pada aspek Kesejahteraan Sosial, mencakup banyaknya penyandang masalah sosial menurut jenisnya sebagai berikut :